TEKS EKSPLANASI
TEKS EKSPLANASI
Pernahkah kalian membaca teks atau berita tentang bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami? Atau kalian pernah membaca teks tentang unjuk rasa (demo) di suatu daerah? Yap, teks yang memuat informasi tadi disebut dengan teks eksplanasi. Jadi, apa sebenarnya teks eksplanasi?
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial. Pada teks eksplanasi juga sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain sesudahnya.
Tujuan teks eksplanasi adalah untuk menerangkan tahapan, langkah, maupun proses (bagaimana), serta memberikan alasan (mengapa).
Dibawah ini terdapat beberapa tujuan teks eksplanasi, antara lain:
- Untuk menjelaskan fenomena yang terjadi ( alam, sosial, maupun budaya )
- Untuk memperhitungkan mengapa fenomena itu
terjadi
- Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya suatu
fenomena
Ciri – Ciri Teks Eksplanasi
Untuk membedakan teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya, maka terdapat
beberapa ciri yang perlu kalian ketahui seperti yang ada di bawah ini:
- Mempunyai
struktur yang terdiri atas penyataan umum, urutan sebab akibat, serta
interpretasi.
- Berisikan
informasi faktual atau informasi yang berdasarkan fakta.
- Informasi
faktual yang dimaksud adalah informasi yang bersifat keilmuan atau ilmiah.
Contoh: Sains.
- Bersifat
informatif.
- Tidak
berusaha dalam mempengaruhi pembaca supaya percaya pada hal yang dibahas.
- Memakai
“sequence markers”. Contoh: Pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya atau
juga memakai kata: Pertama, berikutnya, terakhir.
- Memuat informasi data dan lainnya.
Jenis – Jenis Teks Eksplanasi
Secara umum, jenis teks eksplanasi terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, antara lain:
1. Teks Eksplanasi Tentang Alam
Jenis teks satu ini memuat bacaan dimana topiknya berhubungan dengan
bencana alam seperti gempa, gerhana bulan, tsunami, tanah longsor, angin topan
serta bencana yang lainnya yang berkaitan dengan fenomena / kejadian alam.
Didalamnya berisikan mengenai peristiwa yang
berlangsung di sekitar kita, seperti adanya demo, padamnya aliran listrik,
rumah roboh, pengangguran, kemiskinan dan lainnya.
Di dalam jenis teks ini bisa diuraikan menjadi
banyak topik, seperti mengenai budaya, permasalahan perekonomian masyarakat
atau yang lainnya.
Contoh Teks Eksplanasi
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Banjir di ibukota (Sumber: mediaindonesia.com)
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
STRUKTUR TEKS EKSPLANASI
Untuk menulis teks eksplanasi, maka kalian harus
mengetahui beberapa struktur pembangunnya seperti berikut ini:
1. Pernyataan umum
Bagian satu ini menerangkan terkait latar belakang serta tinjauan umum topik yang bisa berwujud klasifikasi, definisi, sejarah, serta asal usul. Di dalam bagian ini juga terdapat gambaran secara umum mengenai apa, mengapa, serta bagaimana proses peristiwa alam itu bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas (Pernyataan Sebab-Akbat)
Di bagian satu ini isinya perincian proses atau sebab terjadinya sebuah fenomena yang juga meliputi akibat serta dampak yang ditimbulkan.
3. Interpretasi dan Simpulan
Interpretasi
Bagian satu ini isinya berupa penafsiran penulis
terkait topik dengan perspektif tertentu yang lebih luas serta menyeluruh. Dan
juga menerangkan korelasi peristiwa yang menyertainya.
Simpulan
Di bagian akhir teks ini berupa tanggapan penulis
untuk menyikapi fenomena yang berwujud pernyataan reflektif yang sifatnya umum.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri
kaidah kebahasaan berikut:
• Fokus
pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants).
Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
• Dimungkinkan
menggunakan istilah ilmiah.
• Lebih
banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
• Menggunakan
konjungsi waktu dan kausal. Contohnya penggunaan: sehingga, sebelum, pertama,
jika, bila, dan kemudian.
• Menggunakan
kalimat pasif.
• Eksplanasi
ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal
itu benar adanya.
Adapun langkah-langkah penyususannya adalah sebagai berikut.a. Menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budayaMisalnya, peristiwa alam gempa bumib. Mendafar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi
Contoh:
1) pengertian gempa bumi
2) proses terjadinya gempa bumi
3) akibat gempa bumi
4) penyebab gempa bumi
5) gempa bumi vulkanik dan tektonik
6) waktu terjadinya gempa
7) daerah yang terkena gempa8) yang harus dilakukan untuk menghadapi gempa bumi9) yang harus dilakukan saat terjadinya gempac. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis.Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
Struktur Teks eksplanasi Topik-Topik 1) Identifkasi fenomena a) pengertian gempa bumib) daerah/tempat terjadinya gempa.c) macam gempa bumi 2) Proses kejadian a) proses terjadinya gempa tektonik
b) proses terjadinya gempa vulkanik
c) akibat gempa 3) Ulasan a) simpulan waktu terjadinya gempa
b) tindakan persiapan menghadapi gempa
c) tindakan saat terjadi gempaAdapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka seperti berikut.
Contoh:1. pengertian gempa bumi2. daerah/tempat terjadinya gempa.3. macam gempa bumi4. proses terjadinya gempa tektonik5. proses terjadinya gempa vulkanik6. akibat gempa7. simpulan waktu terjadinya gempa8. tindakan persiapan menghadapi gempa9. tindakan saat terjadi gempa.d. Pengumpulan dataDalam hal ini kita bisa melakukannya dengan membaca berbagai referensi, melakukan observasi, dan wawancara.e. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi, sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Komentar
Posting Komentar